Skip to content

Dari Abu Hurairah Radiallahu’anhu, ketika itu beliau menyebutkan beberapa hadist, diantaranya bahwa Rasullullah salallahu’alaihiwassallam bersabda, “Pada suatu ketika Malaikat Maut diutus Allah kepada Nabu Musa Alaihissalam, dia berkata, ‘Penuhilah panggilan Tuhanmu.’ Maka Nabi Musa Alaihissalam menampar Malaikat Maut hingga buta kedia matanya. Malaikat kembali kepada Allah dan berkata, ‘Engkau kirimkan aku kepada seorang hamba yang tidak ingin mati, dan mencolok mataku.’

Kisah Nabi Musa Alaihissalam Dengan Malaikat Pencabut Nyawa

Kemudian Allah mengembalikan penglihatannya dan berfirman, ‘Kembalilah dan katakan, ‘Apakah kamu masih ingin hidup? Jika kamu masih menginginkan hidup, letakkan tanganmu di punggung seekor lembu. Untuk setiap bulu yang tertutup oleh tanganmu, engkau masih berkesempatan hidup selama satu tahun.’

Musa bertanya, ‘Setelah itu apa?’ Dia menjawab, Kemudian kamu akan mati!’ Musa berkata, ‘Kalua begitu sekarang kematian itu sudah dekat!’ Ia pun bermohon kepada Allah supaya mematikanya di dekat Baitul Maqdis (Yerusalem) dengan jarak satu lemparan batu.”

Rasulullah salallahu’alaihiwassallam melanjutkan, “Kalau sekiranya aku berada disana akan ku tunjukkan kepada kalian makamnya, yaitu di pinggir jalan dan di dekat tumpukan-tumpukkan pasir merah disana.” 17 (Diriwayatkan oleh Al Bukhari, 1229; Ahmad, 2/269.

Pelajaran Yang Dapat Dipetik:

  1. Para nabi sebelum kematiannya diberi kesempatan untuk memilih antara ingin dicabut ruhnya ataukah ingin tetap hidup.
  2. Malaikat bisa merubah bentuk dengan menyamar sebagai manusia.
  3. Manusia-manusia yang mempunyai kedudukan dari hamba-hamba Allah di sisi Nya, seperti para nabi, kadang kesalahan mereka di maafkan.
  4. Barangsiapa memasuki rumah orang lain tanpa izin,kemudian diserang di dalamnya, maka serangan terhadapnya dianggap bukan kejahatan, dan tidak pula bisa dibalas dengan qishas.
  5. Boleh melawan atau memukul orang yang mendahulukan menyerang, jika kemungkinan mengarah pada pmebunuhan sebagaimana disebutkan di dalam assunnah. Dan apabila mati karena mempertahankan diri maka ia syahid.
  6. Kematian adalah suatu kepastian dan tidak mungkin dihindari manusia, seandainay orang awam dapat menghindari kematian tentunya para nabu dan rasul pun bisa mengelak darinya.
  7. Nabu Musa alaihissalam mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah, sebagaimana saat dia menampar Malaikat pencabut nyawa lalu Allah menjadikan matanya buta, sekiranya bukan karena tingginya kedudukan Musa di sisi Allah, tentulah Malaikat akan membalas menampar kareana dendamnya.
  8. Allam memuliakan seorang hamba Nya yang Mukmin dan bertakwa kemudian Allah akan melebihkan kedudukannay dengan melimpahkan kebaikan dan nikmat kepadanya.
  9. Disunnahkan menguburkan jenazah di tempat-tempat yang suci sepreti Baitul Maqdis dan Negeri-negeri yang penuh berkah atau di kuburan orang-orang shalih.
  10. Letak kbuuran Nabi Musa adalah di dekat Baitul Maqdis kurang lebih berjarak selemparan batu.

sumber : Buku 61 Kisah Pengantar Tidur, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Donasikan Harta Anda Untuk Membantu Mereka Yang Membutuhkan dan Jadilah Golongan Orang Yang Suka Beramal Soleh