Pasukan Perang dan Ikan Paus
Dahulu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa D sallam mengutus pasukan perang.
Pasukan perang itu dipimpin oleh Abu “Ubaidah. Pasukan itu diutus untuk menghadang kafilah kafir Quraisy. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya memberi bekal satu kantong kurma kepada pasukan perangnya, karena memang tidak ada bekal lain yang bisa dibawakan.
Maka Abu “Ubaidah sebagai pimpinan pasukan membagikan kurma itu kepada pasukannya.
Sehingga masing-masing orang hanya mendapat satu biji kurma.
Kurma itu dihisap, seperti anak-anak-anak kecil menghisap. Kemudian mereka minum air dan bisa bertahan hingga malam hari.
Dalam perjalanannya, pasukan itu sangat kekurangan makanan. Mereka memetik dedaunan yang dijumpai di perjalanan, lalu ditumbuk dengan tongkat dan dibasahi dengan air, setelah itu baru bisa dimakan.
Pasukan perang itu terus berjalan, hingga sampai ke suatu pantai. Di sana terlihat sesuatu yang menyerupai sebuah bukit. Maka merekapun berjalan mendekatinya.
Ternyata, gundukan itu adalah seekor ikan yang sangat besar. Abu “Ubaidah berkata, “(Ini) bangkai.” Lalu Abu “Ubaidah berkata lagi, “Namun tidak mengapa, kalian adalah utusan Rosulullah dan berjuang di jalan Allah. Sementara kalian dalam keadaan terpaksa, maka bolehlah makan bangkai ikan itu.”
Akhirnya, pasukan perang ini bertahan dan ( tinggal di tempat itu selama satu bulan.
Selama di tempat ini, makanan mereka adalah ikan besar itu. Hingga mereka menjadi gemuk, dan mereka tidak lagi kekurangan makanan.
Ikan itu besar sekali. Cukup untuk dimakan pasukan perang yang berjumlah 300 orang selama sebulan.
Mereka menciduk minyak lemak dengan tempayan dari lubang matanya, dan mereka memotong bola matanya seperti memotong motong sapi.
Abu “Ubaidah menyuruh tiga belas orang dari rombongan pasukan untuk duduk pada lubang bekas mata, lalu Abu “Ubaidah mengambil satu tulang kemudian ditegakkan. Lalu ia menaiki seekor unta yang terbesar dan berjalan di bawah tulang itu.
Setelah selesai melaksanakan tugas, pasukan perang itu kembali ke Madinah. Mereka kembali dengan membawa dendeng daging ikan tersebut.
Begitu sampai, mereka menghadap Rosulullah shollallahu “alaihi wa sallam. Diceritakanlah hal-hal yang mereka hadapi kepada beliau.
Rosulullah shollallahu “alaihi wa sallam bersabda, “Itu adalah rizki yang dikaruniakan Allah atas kalian. Apakah kalian masih menyimpan sisa daging itu untuk kami makan?” Maka dibawalah daging itu kepada Rosulullah shollallahu “alaihi wa sallam, dan beliau berkenan untuk memakannya.
(Diceritakan kembali dari Hadits Abu ‘Abdillah Jabir bin ‘Abdillah riwayat Al-Bukhori No. 4102-4104 dan Muslim . No. 1935) &
No comment yet, add your voice below!