Skip to content
Seputar Darah Haidh, Nifas, dan Istihadhah Pengertian Darah Haidh, Nifas, dan Istihadhah Al-Qadhi Abu Syuja’ rahimahullah dalam Matan Taqrib menyebutkan, Ada tiga darah yang keluar dari kemaluan wanita:
  1. Darah haidh.
  2. Darah nifas.
  3. Darah istihadhah.
  • Darah haidh adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan normal, bukan karena melahirkan. Darah haidh itu hitam kemerah-merahan disertai nyeri.
  • Darah nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
  • Darah istihadhah adalah darah yang keluar bukan pada hari-hari haidh dan nifas.
Penjelasan: Haidh secara bahasa berarti saylaan (sesuatu yang mengalir). Darah haidh adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita (qubul) dari wanita yang telah mencapai sembilan tahun qamariyah (menurut perkiraan), darahnya itu normal, bukan karena sebab melahirkan, keluar pada waktu tertentu (memiliki siklus bulanan), warnanya itu merah kehitam-hitaman. Allah menyebutkan mengenai darah haidh: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci (mandi).” (QS. Al-Baqarah: 222). Catatan: Semisal warna hitam adalah warna kuning dan merah, itu termasuk haidh.
Tanda darah haidh berhenti
  1. Terlihat al-qashshah al-baydha’, yaitu cairan putih keluar dari rahim ketika berhentinya darah haidh.
  2. Terlihat jufuf (kering), yaitu dinilai suci ketika sudah terasa kering. Tandanya adalah dicoba dengan kapas, lalu tidak tampak lagi cairan kuning dan cairan keruh.
Tanda selesainya wanita dari haidh tergantung kebiasaan. Ada wanita yang memiliki tanda dengan keluarnya al-qashshah al-baydha’, ada yang al–jufuf saja, ada juga yang kedua-duanya. Kebanyakan wanita tanda berhentinya adalah al-qashshah al-baydha’, ada juga dengan al-jufuf. Al-qashshah al-baydha’ adalah tanda yang paling terlihat jelas. Jadi, kalau sudah terlihat al-qashshah al-baydha’, tidak perlu lagi menunggu al-jufuf. Beberapa wanita pernah diutus menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan membawa wadah kecil berisi kapas. Kapas itu terdapat warna kuning. Aisyah pun berkata, “Janganlah terburu-buru (menganggap suci) sampai engkau melihat al-qashshah al-baydha’ (cairan putih).” (HR. Bukhari secara mu’allaq, tanpa sanad).
  • Nifas secara bahasa berarti wiladah (melahirkan). Secara syari, nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
  • Istihadhah secara bahasa berarti saylaan (mengalir). Secara istilah syari, darah istihadhah adalah darah yang keluar dari urat di bagian dasar rahim, keluar pada selain hari haidh dan nifas, darahnya tidak normal. Darah selain haidh dan nifas termasuk darah istihadhah.
Lamanya Darah Haidh dan Nifas Al-Qadhi Abu Syuja’ rahimahullah dalam Matan Taqrib menyebutkan, Masa haidh paling minimal adalah sehari semalam, sedangkan paling lama adalah lima belas hari. Biasanya lama haidh adalah enam atau tujuh hari. Masa nifas paling pendek adalah sejenak, sedangkan paling lama adalah enam puluh hari. Biasanya lama nifas adalah empat puluh hari. Masa suci paling minimal antara dua haidh adalah lima belas hari dan tidak ada batasan jangka waktu paling lamanya. Umur perempuan mengalami haidh paling sedikit adalah sembilan tahun. Jangka waktu hamil paling sedikit adalah enam bulan, sedangkan paling lama adalah empat tahun. Namun masa hamil biasanya adalah sembilan bulan. Masih berlanjut … Insyaallah Referensi: Al-Imtaa’ bi Syarh Matan Abi Syuja’ fii Al-Fiqh Asy-Syafii. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh Hisyam Al-Kaamil Haamid. Penerbit Dar Al-Manar. – Muhammad Abduh Tuasikal rumaysho.com

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Donasikan Harta Anda Untuk Membantu Mereka Yang Membutuhkan dan Jadilah Golongan Orang Yang Suka Beramal Soleh